29 March 2017

KONSEP KONSEP KEBUDAYAAN

KONSEP-KONSEP KEBUDAYAAN

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Antropologi
Dosen Pengampu Dra. Hj. Misbah Zulfah Elizabeth

Disusun oleh :

Ahmad Nur Rosyid                            (1401026100)




FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2015




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kita sudah mempelajari bahwa manusia dengan kemampuan akal atau budinya, telah mengembangkan berbagai macam sistem tindakan demi keperluan hidupnya, sehingga ia menjadi makhluk yang paling berkuasa di muka bumi ini. Namun demikian, berbagai macam sistem tindakan tadi harus dibiasakan olehnya dengan belajar sejak ia lahir selama seluruh jangka waktu hidupnya, sampai saat ia mati. Hal itu karena kemampuan untuk melaksanakan semua sistem tindakan itu tidak terkandung dalam gen-nya, jadi tidak dibawa olehnya bersama lahirnya.
Dalam ilmu antropologi, yang telah menjadikan berbagai cara hidup manusia dengan berbagai macam sistem tindakan tadi sebagai obyek penelitian dan analisanya, aspek belajar itu merupakan aspek yang sangat penting. Itulah sebabnya dalam hal memberi pembatasan terhadap konsep “kebudayaan” atau Culture itu, artinya dalam hal memberi definisi terhadap konsep “kebudayaan”, ilmu antropologi seringkali sangat berbeda dengan berbagai ilmu lain. Juga apabila dibandingkan dengan arti yang biasanya diberikan kepada konsep itu  dalam bahasa sehari-hari, yaitu arti yang terbatas kepada hal-hal yang indah seperti candi, tari-tarian, seni rupa, seni suara, kesustraan dan filsafat, definisi ilmu antropologi lebih luas sifat dan ruang lingkupnya. Menurut ilmu antropologi. “Kebudayaan” adalah : kesuluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.[1]

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian dari kebudayaan?
2.      Bagaimana wujud dari suatu kebudayaan?
3.      Bagaimana adat istiadat dan sifat dari budaya?
4.      Apa sajakah unsur-unsur dari kebudayaan?


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Kebudayaan
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskertabudhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi dan akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata cultuur, dan dalam bahasa Latin, budaya berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan : “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”.
Dan beberapa ahli pun menyimpulkan tentang budaya atau kebudayaan diantaranya:
1)      E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2)      R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur pembentukan didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat yang lainnya.
3)      Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseleluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
a)    Kebudayaan nasional merupakan karya warga Indonesia, termasuk juga karya-karya orang zaman dahulu di berbagai wilayah tanah air.
b)   Kebudayaan nasional merupakan hasil karya warga Indonesia yang tema pikiran dan wujudnya mengandung ciri khas Indonesia.
c)    Kebudayaan nasional merupakan hasil karya warga negara Indonesia, dan umumnya dirasakan memiliki nilai yang tinggi sehingga menjadi kebanggan orang Indonesia.[2]
4)      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.[3]
5)      Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
6)      Malinowski yang di pengaruhi oleh William James mengemukakan bahwa teori budaya harus di awali dari kebutuhan organis manusia.[4]
       Dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik secara material maupun non-material. Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme,yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.[5]

B.       Wujud Kebudayaan
       Talcott Persons yang bersama dengan seorang ahli antropologi A.L. Kroeber pernah menganjurkan untuk membedakan secara tajam wujud kebudayaan sebagai suatu sistem dari ide-ide dan konsep-konsep dari wujud kebudayaan sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia yang berpola. Maka, serupa dengan J.J Honigmann yang dalam buku pelajaran antropologinya yang berjudul The World of Man (1959 : hlm. 11-12) membedakan adanya tiga “gejala kebudayaan”. Yaitu (1) ideas. (2) activities. (3) artifacts, pengarang berpendirian bahwa kebudayaan itu ada tiga wujudnya, yaitu :
1)      Wujud kebudayaan sebagai suatau kompleks dari ide-ide gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peratuaran dan sebagainya.
2)      Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3)      Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
       Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak dapat diraba atau difoto karena lokasinya yang berada dalam alam fikiran warga masyarakat dimana kebudayaan itu hidup, namun jika dinyatakan dalam tulisan maka lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam kerangka dan buku-buku hasil karya para masyarakat.
       Wujud kedua adalah sistem sosial atau social system, mengenai pola dari tindakan manusia itu sendiri. Sistem ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia itu sendiri yaitu berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
       Wujud ketiga disebut kebudayaan fisik, dan tak memerlukanbanyak penjelasan. Karena berupa seluruh total hasil fisik dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling konkret, dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto.[6]

C.      Adat-Istiadat dan Sifat-Sifat Budaya
Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Idedologi. Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak dari adat istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya itu merupakan konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar manusia mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup. Dalam setiap masyarakat, baik yang kompleks maupun yang sederhan ada sejumlah nilai budaya yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya sehingga menghasilkan suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap arah kehidupan warga masyarakatnya.
Menurut seorang ahli antropologi terkenal, C. Kluckhohn, tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia. Atas dasar konsepsi itu, ia menyatakan bahwa setiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia, selain itu ia juga mengembangkan suatu kerangka yang dapat dipakai oleh para ahli antropologi untuk menganalisa universal tiap variasi dalam sistem nilai budaya dalam semua macam kebudayaan yang terdapat di dunia. Menurut C. Kluckhohn, kelima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem nilai budaya adalah:
1)      Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia.
2)      Masalah mengenai hakekat dari karya manusia.
3)      Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam wuang waktu.
4)      Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
5)      Masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia dengan sesamanya.

Kendati kebudayaan yang dimiliki oleh setiap masyarakat itu tidak sama, seperti di indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang berbeda, tetapi setiap kebudayaan mempunyai ciri atau sifat yang sama. Sifat tersebut bukan diartikan secara spesifik, melainkan bersifat universal. Di mana sifat-sifat budaya itu akan memiliki ciri-ciri yang sama bagi semua kebudayaan manusia tanpa membedakan faktor ras, lingkunagan alam, atau pendidikan. Yaitu sifat hakiki yang berlaku umum bagi semua budaya di mana pun. Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain:
1)        Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
2)        Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.
3)        Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
4)        Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.[7]

D.      Unsur-Unsur Kebudayaan
Para sarjana antropologi yang biasa menanggapi suatu kebudayaan (misalnya kebudayaan Minangkabau, kebudayaan Bali, atau kebudayaan Jepang) sebagai suatu keseluruhan itu terintegrasi, pada waktu analisa membagi keseluruhan itu kedalam unsur-unsur besar yang disebut “unsur-unsur kebudayaan universal” atau cultural universals. Dengan mengambil dari berbagai kerangka tentang unsur-unsur kebudayaan universal yang disusun oleh beberapa sarjana antropologi ini, Koentjaraningrat berpendapat bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan bangsa di dunia, yaitu:
1)        Bahasa
2)        Sistem pengetahuan
3)        Organisasi sosial
4)        Sistem peralatn hidup dan teknologi
5)        Sistem mata pencarian hidup
6)        Sistem religi
7)        Kesenian
Tiap-tiap unsur kebudayaan universal dapat menjelma dalam tiga wujud kebudayaan yaitu wujud yang berupa sistem budaya, yang berupa sistem sosial, dan yang berupa unsur-unsur kebudayaan fisik. Tiap unsur dapat diperinci kedalam unsur-unsur yang lebih kecil sampai beberapa kali. Dengan mengikuti metode pemerincian dari seorang ahli antropologi bernama R. Linton, maka pemerinci itu akan dilakukan sampai empat kali, dan dari ketujuh unsur tadi masing-masing harus juga dilakukan dengan ketiga wujud itu.
Fungsi dari unsur-unsur kebudayaan menurut beberapa sarjana antropologi yang mencoba mencapai pengertian mengenai masalah integrasi kebudayaan dan jaringan yang berkaitan dengan unsur-unsur antropologi. Adapun istilah “fungsi” itu dapat dipakai dalam bahasa sehari-hari maupun dalam bahasa ilmiah dengan arti yang berbeda-beda. Seorang sarjana antropologi, M.E. Spiro, pernah mendapatkan bahwa dalam karangan ilmiah ada tiga cara pemakaian fungsi unsur kebudayaan, yaitu:
1)      Pemakaian yang menerangkan fungsi itu sebagai hubungan guna anatara suatu hal dengan suatu tujuan tertentu.
2)      Pemakaian yang menerangkan kaitan korelasi antara satu hal dengan hal yang lain.
3)      Pemakaian yang menerangkan hubungan yang terjadi anatar satu hal dengan hal-hal dalam suatu sistem yang terintegrasi


BAB III
KESIMPULAN
Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskertabudhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi dan akal. Dalam bahasa inggris, kata budaya berasal dari kata cultuur, dan dalam bahasa Latin, budaya berasal dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah (bertani). Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan : “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik secara material maupun non-material
Kemudian, adanya wujud kebudayaan yaitu, wujud pertama adalah wujud ideal dari kebudayaan. Wujud kedua adalah sistem sosial atau social system, mengenai pola dari tindakan manusia itu sendiri. Wujud ketiga disebut kebudayaan fisik, dan tak memerlukanbanyak penjelasan. Karena berupa seluruh total hasil fisik dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat, maka sifatnya paling konkret, dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto.
Kebudayaan sendiri memiliki unsur, tiap-tiap unsur kebudayaan universal dapat menjelma dalam tiga wujud kebudayaan yaitu wujud yang berupa sistem budaya, yang berupa sistem sosial, dan yang berupa unsur-unsur kebudayaan fisik. Tiap unsur dapat diperinci kedalam unsur-unsur yang lebih kecil sampai beberapa kali. Dengan mengikuti metode pemerincian dari seorang ahli antropologi bernama R. Linton, maka pemerinci itu akan dilakukan sampai empat kali, dan dari ketujuh unsur tadi masing-masing harus juga dilakukan dengan ketiga wujud itu.



DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2000.Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Saebani, Beni Ahmad. 2012. Pengantar Antropologi. Bandung:  PT CV PUSTAKA SETIA.
Setiadi, M.Elly.2010.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana.
Sutardi, Tedi. 2007. Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT Grafindo Media Pratama.
Syam, Nur. 2011.Madzab-madzab Antropologi. PT. LKiS, Yogyakarta.


[1]Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2000), hlm. 179-186
[2]Tedi Sutardi, Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya, (Bandung: PT Grafindo Media Pratama, 2007,) hlm. 20-21
[3]Drs. Beni Ahmad Saebani,M.Si.,Pengantar Antropologi, (Bandung: PT CV PUSTAKA SETIA, 2012), hlm. 161-162
[4]Dr.Nur Syam,  Madzab-madzab Antropologi, (PT. LKiS, Yogyakarta, 2011), hlm. 31
[5]M.Elly Setiadi, Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, (Jakarta: Kencana,2010),hlm. 27-28
[6]Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: PT. RINEKA CIPTA, 2000), hlm. 186-188
[7]Opcid., hlm. 30-31

Cerpen Pohon Kehidupan

Pohon Kehidupan
Lelah mungkin itu yang ku rasakan saat ini. Semua orang  pergi disaatku dalam kesulitan mana teman dekat,  sahabat  atau mereka yang datang  saat mereka butuh, nyatanya mereka semua pergi saatku membutuhkannya dan tak memperdulikanku.  Mereka sibuk memikirkan diri mereka sendiri  tak mengerti apa yang terjadi  denganku. Apa yang harus aku lakukan Akupun tak tau. Aku hanya termenung  sepi sendiri disudut sekolah,  tiba-tiba terdengar suarayang khas dan sentuhan tangan menyentuh punggungku dari belakang.
“San Hasan”
“Iya ada apa”
Anis duduk disampingku dan entah mengapa dia duduk disampingku biasanya ia tidak pernah bicara denganku menyapa pun tidak, Aku pun menatapnya dengan wajah sedikit aneh dan bingung.
“Kamu sedang apa disini, kenapa kamu melamun?”
Aku tambah penasaran apa sebenarnya yang dia inginkan, biasanya laki-laki yang dekat dengan Anis merasa minder tak terkecuali Aku, karna selain cantik Anis juga berprestasi ia meraih peringkat paralel disekolah ini.Akupun tak sadar Anis sedang bicara.
“Saan Hasan tuh kan kamu melamun lagi”
“Anu, anu enggak kok aku hanya ingin sendiri disini.”
Walaupun sebenarnya masalahku sangat banyak dan hampir saja aku tak kuat menghadapi masalah-masalah yang kini menerpaku. Tapi aku tetap berusaha tegar dan kuat seolah olah tak ada masalah di hadapan Anis.  Walau bagaimanapun Aku ini laki-laki Aku tak ingin kelihatan lemah dihadapan Anis.
“Kudengar akhir-akhir ini kamu sering sendiri dan melamun saat pelajaran, guru-guru juga banyak mengeluh tentang perubahan sikapmu dan sangat menyayangkannya.”
“Enggak kok Nis Aku hanya ada sedikit masalah, Aku butuh waktu untuk terima kenyataan yang sedang kuhadapi dan mencoba untuk mencari jalan keluar.”
“Tapi enggak harus sendiri kan? Kamu kan punya sahabat atau guru BK untuk membantu menyelesaikan masalahmu bukan melamun dan menyendiri disini. Melamun tidak akan menyelesaikan masalah.”
Dalam hatiku berkata.
“Memang benar Nis diam disini tak akan menyelesaikan masalah , Cuma kamu tak tau apa yang kini aku jalani. Ssejak peristiwa dua minggu lalu semua orang menjauh dariku termasuk sahabat dan teman dekatku. Cuma tersisa Hilmi dan Siti yang masih mau mengerti dengan keadaanku. Tapi saat ini mereka  sedang mengikuti lomba, seharusnya aku satu tim dengan mereka. Tapi karena Aku terkena kasus, sekolah menskorku dan hampir saja mengeluarkanku. Sebenarnya sejak kecil Aku tak pernah mengenal barang haram itu , tetapi ccckarena masalah sepele Aku terjerumus lubang hitam. Beruntung sekolah masih mengijinkanku untuk tetap sekolah, tapi tak seberuntung dengan dua temanku Windi,  dan Frengki. Mereka membelaku mati-matian supaya Aku tak dikeluarkan dari sekolah tapi mereka sebaliknya, mereka dikeluarkan dari sekolah.”

Akhirnya Aku pun angkat bicara.                     
“Iya nis inginnya sih seperti itu, tapi.....”
Belum selesai bicara tiba-tiba sesosok lelaki datang menghampiri  dan menyangkal perkataanku dengan nada sedikit mengejek.
“Mana ada yang mau berteman dengan seorang kurir narkoba sepertimu.”
Mendengar kata kata itu hatiku sepetri  tersambar petir di siang bolong hampir saja Aku lepas kontrol dan melayangkan tangan ku tapi sayang,  suara yang khas dan bijak yang keluar dari mulut Nis membuatku mendadak melemah hatiku tersentuh oleh kata-katanya.
“ Jaga mulutmu!  apakah kau merasa  lebih suci sehingga kau mengkatai Hasan seperti itu.  Bila seperti  itu kamu salah karena kehidupan itu selalu memiliki dua sisi, jangan hanya memandangnya sebelah sisi  bila kau memandangnya hanya dari satu sisi kau akan mudah menyalahkan dan mudah terhasud oleh kata kata orang yang tak bertanggung jawab.”
“Kenyataanya seperti itu kamu yang  telah dibutakan olehnya.”
Mendengar kata kata itu hati ku seperti terbakar dahsyat luar biasa, tubuhku memanas dan mataku memerah kali ini aku benar benar marah aku menggeram  tubuhku refleks berdiri  dan tanganku mengepal siap untuk melayangkan tinjuan tinjuan maut. Dua teman Jhony juga sudah siap pasang posisi,  ketiga anak itu menghampiriku dan mengepungku dari segala sudut tapi aku tak takut, mereka hanya anak anak mamih yang manja yang hanya berani beerkelompok tapi tak masalah hanya butuh lima menit membuat mereka terkapar.
“ hhm Jhonyyyy Jhony yang katanaya anak kesiswaan sekolah, ya anak yang selalu dimanja sehingga berbuat seenaknya, apa kau belum puas setelah merebut marisa dan menenggelamkanku dalam lubang kegelapan, lalu apa lagi yang kau inginkan masih belum puas kau inginkan Aku keluar dari sekolah ini bukan agar kau terlibat hebat satu sekolahan ini baiklah lah aku akn mengabulkan permohonanmu!”
“memang itu yang ku inginkan melihat wajahmu masih disekolah ini membuatku muak. Aku tak sudi kurir narkoba sekolah di sekolah ini.”
Tepat selesai jhony berbicara, dua anak buahnya menyerangku saling bekerja sama berusaha memukul dan menjatuhkan ku dengan serangan yang bertubi tubi. Pukulan demi pukulan juga tendangan   menghantam tubuhku, mereka memang terlatih mereka adalah atlit beladiri karate , tapi Aku berusaha menangkis dan bertahan dan kini Jhony turun tangan tiga lawan satu lengkap sudah tim mereka aku bagaikan sasaran empuk predator yang sedang lapar. Bukan hal yang mudah memang untuk untuk mengalahkan tiga atlit apalagi sendirian, Aku marah jantungku berdetak kencang darahku mengalir cepat tanganku reflek menangkis setiap pukulan dan tendangan dan berbalik menyerang dengan pukulan dan tendanganku.  Akhirnya seranganku mengenai tubuh mereka,satu persatu dari mereka terkapar dengan wajah babak  belur. Tepat lima menit pertarungan berakhir namun terasa seperti bertarung lima jam semua tenagaku terkuras. Tubuhku basah oleh keringat napasku tersengal sengal.  Aku menghampiri Anis yang dari tadi cemas melihat Aku berkelahi, belum sampai ku mendekat Anis menghentikanku.
“Stop jangan mendekat! cukup  San ku kira setelah kejadian kemarin kamu akan berubah tapi ternyata sama saja kau malah berulah lagi.”
“Bukannya kau sendiri yang bilang kehidupan itu memiliki dua sisi, kukira kau orang yang berbeda ternyata sama sajah.”
Dengan segala kekecaewaan  Aku meninggalkan  Anis. Tak lama kemudian sudut sekolah yang sepi mendadaak ramai mungkin  siswa-siswi penasaran peristiwa apa yang barusan terjadi. Saat tahu, mereka terkaget kaget melihat tiga atlit karate juga anak kesiswaan terkapar dengan wajah babak belur. Sepertinya tak percaya masalahnya selama ini tak ada yang berani macam  macam dengan mereka apa lagi dengan Jhony anak kesiswaan sekolah ini. Saat berurusan dengan Jhony berarti siap untuk pindah dari sekolah ini.  Tapi Aku tak  peduli yang jelas Aku berani karenaku tak bersalah, Jhony yang memulai membut onar bukan diriku. Aku berjalan  meninggalkan tempat kejadian siswa yang mengumpul bergerombol terbecah membelah menjadi dua membentuk jalan, Aku berjalan ditengahnya dengan tak mempedulikan tatapan aneh dan sinis dari siswa-siswi. Suara yang tak asing terdengar jelas memanggilku, ya suara orang yang selalu menasihatiku dan membimbingku saat ku terjerat kasus narkoba.
“San Hasan ayo ikut bapak ke ruang BK!”
“ Baik pak.”
 Tak banyak bicara akupun langsung mengikuti pak Sobirin ke ruang BK entah apa yang akan terjadi, Akupun tak tahu mungkin aku akan di keluarkan dari sekolah karena mengulang kesalahan yang kedua setelah kesalahanku dua minggu yang lalu, apa lagi kini Aku berursan dengan anak dari kesiswaan sekolah.
“Nak Bapak tahu sebenarnya kamu anak yang baik tapi kenapa kamu melakukan kesalahan ntuk kedua kalinya. Bukankah orang bijak tak mengulang keslahan untuk kedua kalinya nak?.”
“Mohon maaf Pak bolehkah Saya memberikan penjelasan terlebih dahulu?”
“Ya tentu mengapa tidak, setiap orang pasti punya alasan dalam setiap tindakannya dan orang yang bijak ialah orang yang bertanggung jawab atas setiap tindakannya.”
“Terima kasih Bapak mau mengerti dan  menirima alasan Saya, jadi begini Pak dalam kejadian ini bukan saya yang memulai, saya berani bertindak karena Saya tak bersalah pak, Jhony mengejekku dia menghinaku dengan sebutan kurir narkoba.”

Berapa menit kemudian datang Pak Aldy kesiswaan sekolah. Dengan wajah tenag dan bijak Pak Aldy menyapa kami.
“Selamat siang pak Sobirin, Hasan.”
“Siang pak.” (menjawab serempak)
“Boleh saya duduk?”
“Tentu saja boleh mengapa tidak, silahkan duduk Pak.” (pak Sobin menjawab)
Pak Aldy  duduk berhadapan denganku dan  Pak Sobirin duduk di sisi lain sehingga posisi kami membentuk segitiga. Pak Aldy memulai pebicaraan.
“Hasan ku dengar kau ini anak yang cerdas juga berrestasi namun akhir akhir ini prestasimu menurun dan ku dengar juga kau terjerat dalam beberapa kasus dan hari ini ku lihat dengan kepala mataku sendiri kau membuat babak blur anakku sebenarnya ada apa dengan dirimu nak?”
“sebenarnya masalah sepele awalnya putus cinta Marisa orang ku cintai memutuskanku dan dia memilih anak Bapak, yaitu Jhony. Setelah itu aku gelap mata aku merasa tak ada lagi jalan untuk keluar dan akhirnya ku terjerumus dalam lubang kegelapan yaitu narkoba. Itu membuat hidupku berantakan di tambah lagi semua orang pergi menjauh saat mereka tahu Aku terjerat kasus narkoba, hidupkku seperti tak berarti lagi.”
“Lalu mengapa kamu memukuli Jhony? Apakah karena Marisa”
“Bukan pak, tadi saat istirahat Aku menyendiri di pojok sekolah Aku dihampiri oleh Anis yang berusaha untuk memotivasiku, tiba tiba Jhony datang dengan mengejekku dengan sebutan kurir narkoba. Aku marah dan sangat marah sampai emosiku tak dapat ku kendalikn lagi akhirnya terjadilah perkelahian yang tak terhindarkan.”
“Sebenarnya Hasan anak yang baik pak Aldy dia juga cerdas kalau saja dia tak bermasalah mungkin saat ini dia sedang mengikuti lomba cerdas cermat tingkat nasional, sayang takdir berkata lain mungkin tuhan ingin lebih mendewasakan Hasan dan mendidiknya menjadi sosok yang lebih tangguh, dia terjerat kasus narkoba karena hanya putus cinta, naif memang ya mungkin karena dia baru mengenal cinta juga usianya yang masih  dalam masa pencarian jati diri Saya kira ini masih dalam batas yang wajar”


“Ya memang usia hasan dan anakku dalam usia yang rawan dan butuh pengawasan yang ekstra  hati-hati jangan terlalu bebas juga jangan terlalu ketat karena jika semakin dilarang remaja semakin memberontak  dalam usia ini remaja mudah tersinggung belum bisa mengendalikan emosi.”
“Benar apa yang bapak katakan sama seperti apa yang saya rasakan.”
“Memang akhir-akhir ini Jhony sering membuat onar mungkin karena ia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dariku, sejak menjadi kesiswaan Saya sibuk dan jarang memperhatikannya.”
“Baiklah sela masalah sudah ditemukan lalu bagaimana kebijakan anda Pak apakah Saya masih boleh sekolah disini?”
“Tentu kamu tak bermasalah nak, anaku lah yang membuat masalah untuk itu aku mewakili Jhony minta maaf.”
“Ya Pak Ssaya juga telah membuat anak Bapak babak belur.”
“Ya tak masalah dia atlit karate dia pantas mendapatkan itu karena menggnakannya ilmunya disembarang tempat. Ilmu beladiri itu ibarat sebuah senjata jika ia bisa menggunakanya maka akan melindungi dirinya tapi sebaliknya jika ia sembarangan menggunakannya justru akan membinasakannya. Saya yakin cepat atau lambat Jhony akan menyadarinya.”
“Semoga ini bisa membuatmu lebih dewasa ya nak saya yakin kamu itu sebenarnya anak yang hebat makanya tuhan mengujimu lebih dari anak pada umumnya.” (tambah pak sobirin)
“Baiklah masalah selesai kamu boleh meninggalkan ruangan ini.”
“Terima kasih Pak.”
Pak Aldy menganggukan kepalanya, Aku mendekat kemudian bersalaman dengan pak Aldy Beliau memelukku dan menepuk punggungku.
“Tetap tegar hadapi masalah ini ya nak Tuhan iu Maha Bijak juga Maha Adil Tuhan memberikan ujian tidak melebehi batas kemampuan seorang hambanya. Untuk itu tetaplah jalankan kewajibanmu  sering berdoalah dan mendekatkan diri kepada-Nya supaya kamu dimudahkan dalam menghadapi setiap masalah.”
“Ya pak makasih semoga ini menjadi pendewasaan bagi diriku juga awal dari kehidupanku yang lebih baik.”
Selesai bersalaman dengan Pak Aldy Aku mendekat kemudian bersalaman dengan Pak Sobirin beliau juga memelukku juga memberikan nasihat-nasihat yang sangat bijak.
“Ibarat sebuah pohon ketika tumbuh semakin tinggi semakin kencang pula angin yang menerpanaya. Sama halnya dengan kehidupan ketika orang ingin menempati derajat yang tinggi maka ia akan menempuh proses ujian terlebih dahulu laluilah setiap ujian dengan maksimal agar engkau mendapat nilai yang maksimal dan layak menempati derajat tersebut.”
“Terima kasih Pak atas nasehatnya juga motivasinya Aku selalu menunggu nasehat-nasehat selanjutnya. Aku selalu mengharap doa juga bimbingan dari Bapak.”

Selesai bersalaman Aku meninggalkan  ruang BK. Saat itu pula aku  mearsa lega sepertinya Aku mendapat semangat baru, Aku merasa hidupku  lebih berarti. Mungkin ini yang di katakan Anis bahwa kehidupan itu memiliki dua sisi, saat salah satu berusaha menjatuhkan maka disitu juga ada yang berusaha tetap memepertahankan untuk tetap kokoh berdiri.  Aku harus tetap semangat karenaTuhan  Maha Adil dia tahu apa yang yang terbaik untuk hambanya. Mungkin juga telah merencanakan sesuatu yang lebih baik untuk diriku.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Melakukan Sidak Ruang Isolasi Pemudik di Kabupaten Kendal

NAMA   : M Fajri Sobah  NIM       : 1404016069 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Melakukan Sidak Ruang Isolasi Pemudik di Kabupa...