Macam-macam
Drama
Drama menurut masanya
dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu drama baru dan drama lama.
1. Drama
Baru/Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk
memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia
sehari-hari. Lakon-lakon yang diangkat juga lebih masa kini.
2. Drama
Lama/Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya
menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istanan atau kerajaan, kehidupan
dewa-dewi, kejadian luar biasa, dan lain sebagainya. Lakon yang diangkat
seputar kisah-kisah masa lalu dengan atribut dan setting yang lebih klasik
dibandingkan dengan drama modern.
Macam-macam
drama berdasarkan isi kandungan cerita:
1. Drama
Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik
penuh keceriaan. Macam-macamnya sebagai berikut:
a. Komedi
Situasi, cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan
karena situasinya. Contoh drama jenis ini antara lain Sister Act dan Si
Kabayan. Sementara contoh sinetron yang termasuk dalam jenis ini antara lain
Kawin Gantung, Bajaj Bajuri, dan Kecil-Kecil Jadi Manten.
b. Komedi
Slapstic, cerita lucu yang diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya.
Misalnya, saat di kelas terjadi kegaduhan karena sang guru belum datang.
Kemudian teman yang “culun” digoda teman yang lain dengan menulisi pipinya
menggunakan spidol. Contoh film komedi slapstic ini di antaranya The Mask dan
Tarzan.
c. Komedi
Satire, cerita lucu yang penuh sindiran tajam. Beberapa film yang termasuk
jenis ini adalah Om Pasikom dan Semua Gara-Gara Ginah. Sementara contoh
sinetronnya adalah Wong Cilik.
d. Komedi
Farce, cerita lucu yang bersifat dagelan, sengaja menciptakan kelucuan-kelucuan
dengan dialog dan gerak laku lucu. Beberapa tayangan televisi yang termasuk
jenis ini adalah Opera Van Java, Facebookers, Srimulat, Toples, Ba-sho,
Ngelaba, dan lain sebagainya.
2. Drama
Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih
penuh kemalangan. Cerita drama yang termasuk jenis ini adalah cerita yang
berakhir dengan duka lara atau kematian. Contoh film yang termasuk jenis ini di
antaranya Romeo dan Juliet atau Ghost. Sementara contoh FTV misteri yang
termasuk dalam jenis ini misalnya Makhluk Tengah Malam yang ending-nya
bercerita tentang si istri yang melahirkan bayi genderuwo. Cerita ini bukan
berakhir dengan kematian, tapi kekecewaan atau kesedihan. Oleh karena itu,
cerita Makhluk Tengah Malam dapat digolongkan ke dalam jenis drama tragedi.
3. Drama
Misteri
Adalah drama yang menahan perhatian penonton dengan
suspense/ketegangan, baik yang berasal dari tindak kriminal atau makhluk gaib.
Macam-macamnya adalah:
a.
Kriminal, misteri yang sangat terasa unsur keteganyannya atau suspense
dan biasanya menceritakan seputar kasus pembunuhan. Si pelaku biasanya akan
menjadi semacam misteri karena penulis scenario memerkuat alibinya. Sering kali
dalam cerita jenis ini beberapa tokoh bayangan dimasukkan untuk mengecoh
penonton.
b. Horor,
misteri yang bercerita tentang hal-hal yang berkaitan dengan roh halus.
c. Mistik,
misteri yang bercerita tentang hal-hal yang bersifat klenik atau unsur ghaib.
4. Drama
Laga/Action
a. Modern,
cerita drama yang lebih banyak menampilkan adegan perkelahian atau pertempuran,
namun dikemas dalam setting yang modern. Contoh jenis sinetron ini misalnya
Deru Debu, Gejolak Jiwa, dan Raja Jalanan.
b.
Tradisional, cerita drama yang juga menampilkan adegan laga, namun
dikemas secara tradisional. Beberapa sinetron yang termasuk jenis ini antara
lain Misteri Gunung Merapi, Angling Dharma, Jaka Tingkir, dan Wali Songo. Untuk
jenis drama laga ini biasanya skenario tidak banyak memakai dialog panjang,
tidak seperti skenario drama tragedi atau melodrama yang kekuatannya terletak
pada dialog. Jenis ini lebih banyak mengandalkan action sebagai daya tarik
tontonannya. Penontonnya bisa merasakan semangat ketika menonton film ini.
5.
Melodrama
Melodrama adalah drama yang mengeksploitasi
kesedihan atau penderitaan. Jenis drama ini banyak disajikan dalam sinetron bersambung
di televisi.
Skenario jenis ini bersifat sentimental dan
melankolis. Ceritanya cenderung terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir
kesedihan. Emosi penonton dipancing untuk merasa iba pada tokoh protagonis.
Penulis skenario cerita jenis ini jangan terjebak untuk membuat alur yang
lambat.
Konflik harus tetap runtun dan padat. Justru dengan
konflik yang bertubi-tubi pada si tokoh akan semakin membuat penonton merasa
kasihan dan bersimpati pada penderitanya. Contoh sinetron jenis ini antara lain
Bidadari, Menggapai Bintang, dan Chanda.
6. Drama
Sejarah
Drama sejarah adalah cerita jenis drama yang
menampilkan kisah-kisah sejarah masa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya.
Contoh film yang bercerita tentang peristiwa sejarah antara lain November 1828,
G-30-S/PKI, Soerabaya ’45, Janur Kuning, atau Serangan Fajar. Sementara kisah
yang menceritakan sejarah tapi lebih ditekankan pada tokohnya antara lain Tjoet
Njak Dhien, Wali Songo, dan R.A. Kartini.
7. Drama
Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan
ada lucunya.
8. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan
nyanyian.
9.
Lelucon/Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah
pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.
10.
Operet/Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.
11.
Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk
gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
12. Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang
dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.
13. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur
agama/religius.
14. Wayang
Wayang adalah drama
yang pemain dramanya adalah boneka wayang.
No comments:
Post a Comment