15 May 2019

Makalah Ukhuwah Islamiyah


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛
Yang saya hormati ibu nilnan ni’mah m.s.i selaku pembimbing saya
Tak lupa para hadirin sekalian yang saya hormati juga.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita hidayah, rahmat, serta segala nikmat yang telah beliau anugerahkan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul pada pagi hari ini, insya Allah senantiasa diberkahi oleh-Nya.
Shalawat serta salam tak bosan-bosannya kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw beserta para keluarga dan sahabat-sahabatnya. Beliaulah sang revolusioner sejati yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan masa jahiliyah menuju ke alam yang terang benderang lantaran cahaya ilmu pengetahuan yang dibawa-Nya sebagaimana yang kita rasakan saat sekarang ini.
Ukhuwah merupakan salah satu variabel penting dalam pembangunan kekokohan “bangunan Islam”. Ukhuwah juga merupakan modal kekuatan umat, baik secara umum maupun khusus, setelah tauhid kepada Allah SWT.
Ummatan Wahidatan menempati posisi sangat penting dalam perjuangan umat. Bagaimana pun dan apa pun arti sebuah kekuatan, tak akan mempunyai arti apa-apa tanpa adanya kesatuan, sebab kesatuan merupakan perwujudan dari sikap kebersamaan. Kebersamaan muncul dari sikap persaudaraan yang tinggi dari sesama, dan persaudaraan lahir dari sikap iman yang dalam terhadap Allah Taala.
Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah
Kita bersyukur kepada Allah, yang telah mentaqdirkan bahwa sebagian besar penghuni negara ini menganut agama Islam, menjadi umat Islam yang paling banyak dibandingkan dengan umat Islam di Negara mana pun di dunia.
Ini merupakan rahmat dari Allah Taala. Yang kita harapkan, bukan hanya menjadi kebanggaan semu dalam slogan-slogan, akan tetapi dapat dibuktikan. Betapa begitu kuatnya tali persaudaraan kita sebagai muslim.
Sebagaimana Firman Allah Taala:
اِنَّمَا المُؤْمِنُ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوْااللهَ لَعَلَكُمْ تُرْحَمُوْنَ
 “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Al-Hujarat: ayat 10)
Bahkan Rosulullah memberikan gambaran indah terhadap indahnya jalinan ukhuwah antara umat Islam. Sebagaimana sabdanya:
ىمَثَلِ الجَسَدِ الوَحِدِ اِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالحُمَّمَثَلُ المُؤْمِنِيْنَ فىِ تَوَادِّ هِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَ
 “Perumpamaan orang mu’min dalam saling mengasihi, saling mencintai dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila salahsatu anggota sakit maka seluruh tubuh akan terbawa sakit, susah tidur dan merasa demam” (HR Bukhori Muslim)
Islam adalah agama yang sempurna, Islam adalah agama yang berisi petunjuk yang lengkap bagi manusia untuk mencapai kebahagian di dunia dan akhirat. Salahsatu petunjuknya adalah mengenai hubungan antar manusia, khususnya sesama muslim. Yaitu hubungan yang terikat oleh ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah atau persaudaraan yang bukan dalam arti sempit, yang bukan hanya terikat oleh hubungan darah dan kekerabatan, tetapi hubungan ukhuwah yang dimaksud adalah hubungan yang terikat oleh persatuan aqidah Islamiyah.
Dasar kesamaan aqidah merupakan satu kekuatan yang mampu menyatukan cita-cita, mampu menyatukan sikap dan tujuan. Mampu menciptakan persatuan dan kebersamaan yang lebih luas. Dengan kesamaan aqidah akan tercapailah puncak kemesraan ukhuwah, yang pada akhirnya akan melahirkan sikap takaful (saling membantu), Ta’awun (saling menolong), tasamuh (saling menghargai dan bertoleransi).
Bagaimana praktiknya dalam kehidupan nyata..?
Rosululloh mengajarkan praktiknya, sebagaimana yang terlihat dalam sabdanya:
“Seseorang itu menjadi saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak akan menganiaya saudaranya, dia tidak akan menghina serta membiarkan saudaranya terjerumus kepada kehinaan. Barang siapa yang mencukupi kebutuhan saudaranya, dan barang siapa yang membantu menghilangkan kesusahan saudaranya, Allah akan memberikan kelapangan pada hari kiamat. Barang siapa yang menutupi cacat atau aib saudaranya, Allah akan menutupi cacat atau aibnya di hari kiamat. Dan barang siapa yang berusaha menghilangkan kesulitan orang muslim dari kehidupan dunia, Allah akan menghilangkan dari dirinya segala kesulitan pada hari kiamat” (Muttafaqun alaih)
Alangkah indah dan mulianya sikap dan perilaku seperti itu. Alangkah bahagianya kalau kita dapat mewujudkan sabda Nabi dalam perilaku kita sehari-hari. Kehidupan seperti itulah yang telah dibuktikan dan diamalkan oleh Rosululloh beserta para sahabatnya.
Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah
Beberapa hari ke depan ini, kita akan melaksanakan pesta demokrasi dalam rangka memilih pemimpin kita, baik pemimpin yang akan duduk di dewan perwakilan rakyat, pusat maupun daerah, ataupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Kegiatan ini, adalah kegiatan yang biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kegiatan rutinitas yang kita lakukan dalam setiap lima tahun sekali.
Silakan kita memilih menurut kita yang terbaik, silakan kita sampaikan aspirasi sesuai hati nurani. Akan tetapi yang harus kita ingat, apa dan siapa pun pilihan kita janganlah sampai menghancurkan persaudaraan Islam di antara kita. Berapa pun besarnya biaya, berapa pun besarnya tenaga yang telah kita keluarkan, tiadalah sebanding dengan persaudaraan kita karena Allah. Tidak pantas rasanya, tidak sebanding rasanya, kita saling mencemooh, saling mengejek, saling gontok-gontokan, tidak lagi bertegur-sapa, hanya untuk sebuah kepentingan duniawi dengan mengorbankan begitu besar kepentingan duniawi dan ukhrowi.
Saudaraku, Yaqinlah apapun yang terjadi dan akan terjadi tidak terlepas dari ketetapan Allah Taala, apapun yang terjadi tidak terlepas dari pengawasan Allah Taala. Dalam nasehatnya Al-Alim Wal Alamah Al-Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya ulumuddin, mengatakan bahwa:
Allah Taala adalah Dzat Yang Maha Berkehendak atas semua yang ada, serta mengatur semua peristiwa yang telah, sedang dan akan terjadi. Semua yang terjadi berada dalam kekuasaan dan pengawasan Allah, sedikit atau banyak, kecil maupun besar, baik atau buruk, bermanfaat atau berbahaya, iman atau kafir, beruntung maupun merugi, bertambah atau berkurang, dan ketaatan maupun kedurhakaan.
Semuanya itu, tidak terlepas dari suratan taqdirNya, kebijaksanaan dan kehendakNya. Segala bentuk pandangan dan pikiran yang terlintas pada mahluk, tidak ada yang keluar dari kehendakNya. Apapun yang dikehendaki oleh Allah, pasti terjadi. Dan apa pun tidak dikehendaki olehNya, niscaya tidak akan pernah terjadi.
Sekalipun seluruh manusia, jin, dan malaikat bersatu untuk menggerakkan sebutir debu di alam ini, tanpa kehendak serta keinginan dari Allah, mereka pasti tidak akan kuasa melakukannya. Kehendak Allah berdiri sendiri dalam sifat-sifatnya, dan akan selalu seperti itu adanya.
Saudaraku Seiman dan Seagama Janganlah terpecah-belah hanya karena pilihan kita berbeda, janganlah kita saling memutus silaturahmi hanya karena partai dan calon kita berbeda.
Ingatlah “Seseorang sudah cukup disebut jahat apabila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Darah, harta dan kehormatan setiap Muslim adalah Haram bagi Muslim lainnya.” Dan ketahuilah “tidak disebut beriman seseorang dari kalian sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (Al-hadist)
Kitalah mayoritas di negeri ini, kita adalah umat yang terbaik yang diciptakan oleh Allah. Janganlah mudah kita diombang-ambing, janganlah mudah kita dipermainkan oleh segelintir manusia-manusia jahat. Janganlah kita menjadi umat yang digambarkan oleh Baginda Nabi, laksana buih di lautan, banyak tapi tidak bermanfaat, di hantam ombak, ikut ombak, ombak surut, buih ikut surut.
Marilah kita berfikir jernih saudaraku, musibah yang menimpa saudara kita di Gintung, adalah salahsatu peringatan Allah terhadap jalinan Ukhuwah Islamiyah kita. Betapa Allah Taala sangat mudah menghancurkan dan memporak-porandakan kehidupan kita, ketika kita sedang bangga dengan perbedaan, ketika kita berpesta dengan keterpecahbelahan kita dan lupa dengan amanat persaudaraan, kemudian Allah mengingatkannya.
Cukuplah musibah Gintung menjadi nasehat, betapa Allah Taala memperlihatkan kepada kita, andai kita terus memperkokoh jalinan ukhuwah islamiyah, Allah akan menjadikan laksana bangunan masjid, yang tidak sedikitpun tergerus walau dihantam air bah sekalipun. Gintung juga menjadi batu ujian seberapa dalam rasa empati, dan cinta kita kepada saudara.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dulu di masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu jadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran: 103)
Demikianlah yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat dan dapat kita ambil hikmahnya. Saya akhiri dengan ucapan :
او سيكم ونفس بتقوالله

Wassalamualaikum wr wb

Hadits-hadits senada sangat banyak. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
 مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
Seorang mukmin bagi mukmin lainnya laksana bangunan, satu sama lain saling menguatkan. [Muttafaq ‘Alaihi].[11]

No comments:

Post a Comment

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Melakukan Sidak Ruang Isolasi Pemudik di Kabupaten Kendal

NAMA   : M Fajri Sobah  NIM       : 1404016069 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Melakukan Sidak Ruang Isolasi Pemudik di Kabupa...