11 May 2019

Pengertian Menyunting dan hal-hal yang dilihat dalam Menyunting


Apa saja yang disunting dalam sebuah teks ?

Menyunting adalah suatu kegiatan mengedit, mengubah, atau merapikan susunan letak atau penggunaan bahasa sebuah naskah tanpa mengubah makna. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Depdikbud, bahwa menyunting merupakan kegiatan merapikan naskah agar dapat dicetak dengan melihat, membaca, atau memperbaiki naskah secara keseluruhan dari segi tata bahasa maupun segi materi, penyajian, kelayakan, dan kebenaran  isi naskah yang akan diterbitkan.[1]

Orang yang menyunting disebut penyunting. Biasanya penyunting adalah orang yang berpengalaman dibudangnya dan mengetahui atau memahami makna serta materi pada naskah. Dalam menyunting naskah, ada tiga aspek yang akan disunting, yaitu isi, organsasi (susunan, letak penulisan, enumerisasi, dll.), dan bahasa yang digunakan  jika dirasa kurang tepat.

Menyunting teks ialah memperbaiki teks sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang disesuaikan.  Sebuah teks disunting karena ingin menjaga kualitas teks tersebut. Misal pada sebuah surat kabar, sebelum berita diterbitkan, maka editor akan melihat terlebih dahulu naskah dan akan menyunting naskah tersebut, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkann. Adapun hal-hal yang dilihat dalam menyunting yaitu:

1.      Ejaan
Editor atau penyunting akan melihat teks tersebut menggunakan aturan ejaan yang disempurnakan atau tidak, jika tidak maka harus disesuaikan

2. Tanda baca
Penggunaan tanda baca seperti tanda titik (.), tanda koma (,), tanda petik (“....”) harus memiliki ketepatan, sehingga perlu diperhatikan juga jika sedang menyunting teks.

3. Diksi
Pemilihan kata atau diksi juga harus diperhatikan, mengingat jenis tulisan yang sifatnya formal atu tidak penyuntin akan menggunakan diksi yang maknanya lebih halus atau menggunakan makna dentasi atau konotasi untuk menyampaikan maksud yang ingin diutarakan.

4. Kalimat
Keefektifan kalimat seperti susunan S-P-O-K atau lainnya.

5. Sistematika penulisan
Penulisan paragraf atau teks, mulai dari enumerisasi atau lainnya.

6. Kebenaran konsep
Dalam teks biasanya ditemukan konsep-konsep ilmiah, penynting aka melihat hal tersebut yang dicantumkan benar atau tidak. Tujuan dari menyunting teks adalah untuk menyajikan teks yang baik dan benar sesuai dengan kaidah EYD. Naskah yang disunting merupakan nskah yang bersifat formal, seperti surat kabar dan media informasi atau buku-buku ilmiah (buku sekolah, jurnal, dan lainnya) yang dituntut untuk menggunkan tata kebahasaan sesuai dengan EYD. Editor atau penyunting bertugas untuk menyunting teks sebelum diterbitkan.[2]

Contoh
Berikut ini adalah contoh naskah berita yang belum disunting.
karyawan PT. angin ribut keracunan saat jam makan siang pada hari Rabu. para karyawan merasakan mual mual setelah santap siang nasi bungkus di lingkungan pabrik dodol yang berlokasi di jalan proklamasi no 97. Menurut salah seorang karyawan pt. angin ribut tersebut, para karyawan biasa makan siang yang dikasih perusahaan selang 2 jam perut hampir semua karyawan merasa hal yang sama. Sakit yang melilit di sekitar perut lalu muntah-muntah. mereka lalu pinsan di tempat kerja. Bahkan ada beberapa karyawan yang kejang. Kesaksian tersebut diceritakan Rizal Padilah yang hingga sekarang masih dirawat di rumah sakit kadungora, garut.
Humas pt angin ribut menginformasikan korban yang dirawat akibat keracunan nasi bungkus tersebut berjumlah 350 orang. Kemudian, pihak rumah sakit kadungora mengabarkan ada 4 orang karyawan yang tewas akibat keracunan tersebut.
Hingga saat ini, Polisi masih menyelidiki kasus keracunan makanan itu. Apakah nasi bungkus itu mengandung racun atau tidak.
Berikut ini penyuntingan terhadap naskah berita di atas.
Ratusan Karyawan Keracunan Nasi Bungkus
GARUT – Karyawan PT Angin Ribut keracunan saat jam makan siang pada hari Rabu (12/3/2014). Para karyawan merasakan mual-mual setelah santap siang nasi bungkus di lingkungan pabrik dodol, yang berlokasi di Jalan Proklamasi No. 97. Menurut salah seorang karyawan PT Angin Ribut tersebut, para karyawan biasa makan siang yang diberikan oleh perusahaan. Selang dua jam, semua karyawan merasakan hal yang sama. Sakit yang melilit di sekitar perut. Mereka muntah-muntah lalu pingsan di tempat kerja. Bahkan, ada beberapa karyawan yang kejang-kejang. Kesaksian tersebut diceritakan oleh Rizal Padilah (25), yang hingga sekarang masih dirawat di Rumah Sakit Kadungora, Garut.
Humas PT Angin Ribut menginformasikan, korban yang dirawat akibat keracunan nasi bungkus tersebut berjumlah 350 orang. Kemudian, pihak Rumah Sakit Kadungora mengabarkan ada empat orang karyawan yang tewas akibat keracunan tersebut.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kasus keracunan makanan itu. Apakah nasi bungkus itu mengandung racun atau tidak.[3]
Berita Imajiner merupakan berita yang tidak sesungguhnya.artinya berita yang tidak ada faktanya, hanya berupa khayalan ataupun impian dari sang penulis berita. Namun, meskipun begitu masih tetap ada unsur beritanya seperti 5W+1H.
Contoh berita imajiner :
Renovasi Gedung Laboratorium dakwah
Semarang, 17 maret 2018 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Islam Negeri terkemuka di Jawa Tengah, berupaya melengkapi sarana dan prasarana menuju To Be Recognized as World Class University. Sesuai dari visi misi UIN Walisongo Unifying Humanity, Spirituallity, and Local Wisdom yang dibuktikan oleh Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag., selaku Rektor UIN Walisongo saat ini.
Bergaya megah seperti hotel bintang 4, gedung Laboratorium dakwah yang bertempat di Kampus III UIN Walisongo menempati luas wilayah 8 ribu meter persegi dikawasan Ngaliyan Semarang. Ditambahkan dari Ketua Pimpinan Proyek Dr. H. Ahmad Izzudin, M.Ag mengatakan gedung Laboratorium dakwah tersebut merupakan desain berbentuk Persegi terdiri dari tiga lantai, dilengkapi dengan berbagai fasilitas ruang rapat, multimedia, dan seminar, serta AC, hotspot area dan mess area.
Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag menambahkan perenovasian gedung laboratorium dakwah yang terletak di Kampus III UIN Walisongo diperkirakan menelan dana Rp 15 Miliar dan estimasi waktu dimulai dari bulan Januari 2018 dan diperkirakan selesai sampai dengan awal bulan Agustus 2018.
Tujuan direnovasinya gedung Laboratorium dakwah sendiri untuk mempermudah aktifitas mahasiswa dan pelayanan publik dengan mahasiswa itu sendiri, hal ini dikarenakan sebagian besar khalayak umum menggunakan gedung tersebut untuk seminar, meet and great and Wedding Party, dan lain sebagainya. Sehingga harapan dari perenovasian Laboratorium dakwah supaya tidak terjadi protes mahasiswa mengenai sarana prasarana kegiatan mahasiswa. Selain dari itu Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag menceritakan sebenarnya keinginan ini sudah lama, namun baru bisa terealisasi di akhir tahun 2018 karena membengkaknya anggaran untuk pembangunan gedung, menurutnya.
“Pembangunan gedung laboratorium dakwah ini sebenarnya merupakan mega proyek sejak dahulu” papar Suparman Syukur selaku Pembantu Rektor UIN Walisongo. Sudah lama dicanangkan laboratorium dakwah di renovasi menjadi gedung yang besar. “Sehingga tidak ada protes mahasiswa mengenai Laboratorium dakwah yang sering disewakan khalayak umum yang menghambat kegiatan mahasiswa” tambah Suparman Syukur.


[1] Barus Sedia Willing, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. (Jakarta:Erlangga,2011),Hal.18


[2]Barus Sedia Willing, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. (Jakarta:Erlangga,2011),Hal.19


No comments:

Post a Comment

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Melakukan Sidak Ruang Isolasi Pemudik di Kabupaten Kendal

NAMA   : M Fajri Sobah  NIM       : 1404016069 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Melakukan Sidak Ruang Isolasi Pemudik di Kabupa...